Salam Bumi Hijau,
Jakarta, Indonesia — Aktivis Greenpeace hari ini mempersembahkan “Piala Dunia Penghancuran Hutan” kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, di luar gedung Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, dimana Piala Dunia sepak bola ‘Jules Rimet’ asli sedang dipamerkan kepada publik.
Disaksikan oleh beberapa ‘bintang sepak bola internasional’, penyerahan piala ini sebagai simbol dari dampak buruk penghancuran hutan di Indonesia. Piala diserahkan kepada aktivis yang mengenakan topeng SBY oleh Orangutan yang hidupnya makin terancam akibat pembabatan hutan.
Greenpeace menyerahkan piala ini juga sebagai pengingat bahwa Indonesia adalah Negara dengan laju deforestasi tercepat di seluruh dunia. Setiap menit area hutan setara dengan luas lima lapangan sepak bola dihancurkan sebagian besar untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit dan pulp and paper, atau rata-rata 1,8 juta hektar hutan per tahun. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai Negara penghasil emisi gas rumah kaca ketiga terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat.
“Moratorium (penghentian sementara) perusakan hutan dan lahan gambut adalah cara paling efektif untuk mencapai target pengurangan emisi Indonesia,”ujar Joko Arif, Jurukampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara. “Melindungi lahan gambut juga bisa membawa keuntungan ekonomis bagi Indonesia. Presiden Yudhoyono harus memberikan ‘kartu merah’kepada penjahat hutan seperti Sinar Mas dan APRIL yang masih terus menghancurkan hutan dan masa depan Indonesia.”